1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
Dalam sisi
kebudayaan, ilmu teknologi yang semakin berkembang tidak lain untuk menciptakan
kondisi manusia yang semakin baik. Teknologi menciptakan kemudahan atau
fasilitas agar kehidupan itu lebih nikmat. Pembangunan ilmu teknologi yang
semakin pesat mengintervensi manusia terhadap alam dan lingkungannya dalam hal
ini termasuk lingkungan sosial budaya.
Ilmu teknologi menciptakan persaingan antar negara dengan
negara lain, sehingga teknologi menjadi sangat pesat di berbagai negara, sudah
tidak heran jika suatu negara sudah tidak memperdulikan budaya asli dari
masing-masing negaranya. Budaya itu sendiri yang sebenarnya menciptakan
keunikan dan karakter negaranya, tetapi karena persaingan teknologi yang sangat
pesat dan semakin canggih budaya itu sendiri yang semakin lama akan memudarkan
ciri khas dari negaranya.
Dengan perkembangan teknologi saat ini yang semakin pesat,
sehingga teknologi sudah menjadi kebutuhan paling penting bagi semua kalangan
di lingkungan sosial. Dampak paling besarnya terjadi di kalangan anak muda saat
ini yang lebih mementingkan gadget untuk
memenuhi kebutuhan sosialnya. Dalam hal ini dampak negatifnya adalah anak muda
saat ini lebih mencintai gadget
dibanding mencintai tuhan, keluarga, bahkan dirinya sendiri.
Untuk
itulah, penulis mengangkat permasalahan ini sehingga dapat mempelajari budaya
mencintai sesama agar pengetahuan ilmu teknologi dapat seimbang dengan
pengetahuan budayanya. Pengertian budaya itu sendiri adalah kebiasaan atau
suatu adat istiadat yang dilakukan oleh masyarakat dengan cara turun temurun.
Sedangkan cinta itu sendiri adalah sikap, sesuatu orientasi watak yang
menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, dan cinta suatu perasaan
yang tumbuh secara alami dalam diri manusia untuk mempunyai perasaan kasih
sayang dan cinta kasih terhadap Allah, keluarga, sesama persaudaraan dan cinta
terhadap dirinya sendiri.
Budaya
inilah yang biasa makhluk hidup rasakan dalam kehidupannya sehari-hari terutama
untuk kalangan remaja yang lebih mementingkan social medianya
dibandingkan untuk mementingkan keluarga, sesama saudara maupun dirinya
sendiri. Dengan berkembangnya teknologi diberbagai negara ini akan membuat
negara itu sendiri mengalami kehilangan ciri khas budayanya dan akan lebih
mementingkan budaya barunya dibandingkan dengan budayanya sendiri, maka itu
kita sebagai manusia yang cinta terhadap budayanya harus terus untuk menjaga
dan melestarikan budayanya agar tidak pudar dan hilang karena waktu. Budaya itu
sendiri bisa kita lakukan dari hal-hal kecil yang biasa terjadi dikehidupan
kita yaitu mempunyai rasa kasih sayang dan cinta kasih yang besar dan tulus
terhadap Allah, rasulullah, keluarga, sesama saudara dan dirinya sendiri karena
sampai kapan pun budaya ini tidak akan pernah hilang sampai akhir hayat kita pun
dan tidak akan pernah ada budaya-budaya baru untuk menggantikan budaya cinta
kasih dan kasih sayang, karena kita tidak akan pernah bisa jauh dengan yang
namanya rasa cinta kasih dan kasih sayang terhadap sesama, bagaimana pun
sebagai manusia kita pasti sangat membutuhkan perasaan cinta dan kasih tersebut
untuk menentukan hubungan pribadi dengan suatu objek cinta.
2. Pembahasan
2.1. Pengertian Cinta Kasih
Pada
dasarnya setiap manusia
pasti membutuhkan cinta, karena pada dasarnya manusia tidak pernah lepas dari
yang namanya cinta. Cinta ialah perasaan atau rasa
tertarik dalam hatinya yang tumbuh secara alami pada diri manusia.
Setiap
manusia mencintai keindahan, baik keindahan alam maupun keindahan seni.
Keindahan alam adalah suatu hubungan harmonis yang sangat menakjubkan dari
perbuatan alam. Sedangkan keindahan seni adalah suatu hasil rangkaian atau
ciptaan manusia yang mempunyai bakat menciptakan sesuatu yang indah (M. Habib
Mustopo).
2.2. Cinta Terhadap ALLAH, SWT.
Cinta
yang begitu besar dan begitu wajib disetiap umatnya ialah cinta kepada Allah,
karena cinta kepada Allah merupakan nilai religi dan pedoman bahwa cinta kepada
Allah banyak memiliki kebaikan didalamnya dan selalu dirindukan oleh semua
pribadi.
Hanya
cinta dari Allah yang bisa membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik, karena
begitu besar nilai-nilai yang terdapat dalam cinta Allah senantiasa akan
membuat kita selalu ingat kepada Allah dalam keadaan apapun.
Cinta
adalah rahmat, cinta adalah anugerah yang Allah berikan kepada setiap umatnya
masing-masing agar memiliki iman terhadap rahmat Allah.
Cinta
terhadap Allah sudah menjadi kewajiban disetiap agama dan umatnya, hal yang
terpenting hanyalah untuk kita senantiasa selalu cinta, memiliki kasih sayang
dan ketakwaan terhadap Allah.
Ketakwaan
dan keimanan pun ialah kunci untuk selalu dekat kepada Allah, Allah selalu
berada diantara umat-umatnya yang selalu ingat kepada-Nya.
Cinta
Allah pun tidak pernah melupakan kewajiban yang harus kita jalani dalam
mengajarkan untuk kita selalu cinta kepada rasulullah, keluarga baik cinta
kepada orang tua, persaudaraan dan cinta kepada diri sendiri (M. Habib
Mustopo).
2.3.
Cinta Terhadap Rasulullah, SAW.
Cinta
terhadap Rasulullah, saw. merupakan sikap yang teladan bagi setiap umat yang
mencintai rasulullah-nya, umat yang mencitai rasulullah hidupnya akan indah dan
damai seperti para rasulnya Allah, swt. karena hal ini penting bagi umat
muslimin untuk memaknai, menumbuhkan, dan memiliki cinta sejati kepada
Rasulullah, saw.
Bagi
kita yang senantiasa untuk bisa cinta kepada rasulullah jalan pertama yang
dilakukan ialah untuk lebih banyak mengenal pribadi rasulullah, hingga sampai
menemukan keutamaan, kelebihan, dan kebaikan rasulullah. Membaca atau mencari
tahu tentang para rasul Allah akan memunculkan sikap dan sifat kepedulian dan
rasa simpati terhadap perjuangan rasul dan menimbulkan rasa kagum serta rasa
cinta yang besar kepada-nya.
Mungkin
umat yang tidak tumbuh rasa cinta kepada rasulnya karena tidak ingin untuk
mencari tahu akan kemuliaan serta tidak mengenal perjuangan rasulullah. Cinta
kepada rasulullah sudah pasti akan menjadikan pribadi umatnya yang lebih baik
serta menambahkan kemuliaan yang sempurna dan ketakwaan pada umatnya, dan cinta
kepada rasulullah bisa mengajarkan kita untuk selalu meningkatkan keimanan dan
belajar mengetahui atas perjalanan dan perjuangan yang telah rasulullah lakukan,
untuk itu kita senantiasa menumbuhkan rasa cinta dan kasih terhadap rasulullah
sebagaimana kita pun mencintai Allah serta para rasulnya.
2.4.
Cinta Terhadap Orang Tua
Cinta
orang tua ialah cinta Allah, tidak ada anak yang tidak mencintai orang tuanya,
anak yang sholeh dan sholeha pasti akan selalu cinta terhadap orang tuanya dan
selalu mendoakan agar kelak orang tuanya bahagia, dan selalu dalam lindungan
Allah. Seperti banyak hal yang kita ketahui bahwa orang tua dan anak memiliki
ikatan batin yang sangat kuat.
Cinta
terhadap orang tua sangatlah begitu penting, karena didalam sebuah keluarga
harus mempunyai rasa kasih sayang sebagaimana cinta dan kasih sayang anak terhadap
orang tuanya atau orang tua terhadap anaknya. Cinta dah kasih sayang anak dan
orang tua tumbuh secara alami, sebagaimana Ibu mencintai anaknya dengan sangat
menyanyanginya selama waktu 9 bulan untuk di nanti-nanti kan dan untuk merawat
sang anak, menjaga dengan penuh kelembutan dan dengan penuh rasa kasih sayang
yang tidak bisa digantikan dengan rasa kasih sayang siapa pun.
Cinta
terhadap orang tualah yang selalu mengajarkan serta membimbing untuk menjadikan
anak sebagaimana tidak melupakan kewajiban yang seharusnya dijalani oleh setiap
sang anak. Setiap anak pun pasti akan selalu mempunyai rasa cinta dan kasih
sayang yang amat sangat besar kepada
orang tuanya, rasa yang ingin selalu dekat dengan orang tua dan rasa yang
selalu ingin menjadikan orang tuanya selalu bangga terhadap anak.
Yakin
lah tidak ada orang tua yang tidak bangga terhadap anaknya, dimana sang anak
yang selalu ingin berusaha dan berjuang hanya demi sebuah kebahagiaan dan
senyuman yang indah untuk orang tuanya. Seperti orang tua yang merelakan dan
mengorbankan apapun hanya demi untuk kebahagiaan sang anak.
Cinta
anak terhadap orang tuanya suatu kemuliaan hati yang menjadikan kebahagiaan dan
kebanggaan Allah untuk anak yang mencintai dan penuh rasa kasih sayang terhadap
orang tuanya. Begitu juga orang tua yang selalu mengajarkan untuk sang anak
mencintai dan mengasihi terhadap sesama baik saudara/i-nya maupun orang lain
disekitar lingkungannya, karena dengan demikian bisa membantu sang anak dalam
melatih dan membimbing sang anak untuk selalu menghargai perasaan mencintai dan
mengasihi terhadap sesama. Seperti hal nya sang anak yang menyayangi dan
mengasihi orang tuanya sendiri dengan penuh rasa kasih sayang yang tiada akhir
tanpa batasan.
2.5. Cinta Persaudaraan
Memang harus diakui, persaudaraan adalah cinta diantara
sesama tetapi tidak selalu sama sejauh kita bersifat manusiawi kita semua
membutuhkan bantuan. Dalam hal ini manusia membutuhkan bantuan, akan tetapi
kebutuhan bantuan ini tidak berarti bahwa yang satu tidak berdaya yang satu
berkuasa. Ketidak berdayaan itu sifatnya hanya sementara, kemampuan untuk berdiri
diatas kaki sendiri sifatnya tetap.
Manusia
diciptakan untuk saling membantu dan saling membutuhkan, dalam hal ini manusia
di tuntut pada ketergantungan yang menghasilkan timbal baliknya. Jika salah
satu membutuhkan yang lainpun saling membantu begitu juga sebaliknya. Siklus
ini terjadi terus-menerus tanpa ada batasan waktu yang pasti. Cinta
persaudaraanlah yang akan mengajarkan bahwa sangat penting untuk meghargai dan
mengasihi terhadap saudara dan sesama, karena dengan kita mencintai dan
mengasihi terhadap saudara dan sesama kita pun tahu rasanya dicintai dan
kasihi.
Memang
banyak hal yang bisa didapatkan dengan cinta persaudaraan ini, karena kita pun
dapat merasakan hal yang berbeda. Saudaralah yang senantiasa mengajarkan
bersabar dikala kita sedang mendapatkan masalah, saudaralah yang menghibur jika
kita sedih, dan hanya saudaralah yang bisa mendengarkan keluh kesal kita disaat
kita tidak ingin orang tua tahu dengan masalah yang sedang kita hadapi, bisa
saling berbagi pendapat dan juga saling memberikan saran serta solusi yang pas
untuk diri kita sendiri, maka dari itu tidak ada alasan untuk tidak mencintai
dan menyayangi saudaramu seperti kita menyayangi Allah dan orang tua kita
sendiri.
Tidak
ada saudara yang ingin melihat saudaranya sendiri kesusahan dan kesulitan,
pasti apapun itu dan sebisa mungkin saudaramu membantu kesusahan dan kesulitan
yang sedang di alami olehmu walaupun hanya sekedar menghibur untuk membuatmu
merasakan hal yang lebih baik dari sebelumnya, dan hal itu yang selalu
dirindukan dalam diri kita sebagai makhluk ciptaan Allah, swt.
Saudaralah
yang senantiasa bisa menjadi orang yang paling kita butuhkan disaat orang-orang
tidak lagi bisa membantu, saudaralah yang dapat paham dengan semua apapun kondisi
dan keadaan kita disaat orang-orang sudah tidak bisa lagi memahami keadaan
kita. Sekecil apapun itu masalahnya dan sebesar apapun itu kesusahannya sudah
wajib bila sesama saudara/i bisa saling untuk membantu saudaranya jika sedang
kesusahan atau kesulitan.
Apapun
perasaan yang kita rasakan dan apapun keadaan yang kita rasakan cobalah untuk
menceritakan semuanya dengan sesama saudara jangan lah sesekali untuk
menceritakan semuanya kepada teman karena sebaik-baiknya teman dan sahabat
masih lebih baik lagi saudara kandung kita sendiri, karena saudara tidak akan
pernah untuk menjelekan saudaranya sendiri apalagi sampai membuat saudaranya
sendiri sakit hati, maka dari itu Allah sangat menyayangi makhluk yang
mencintai dan mengasihi terhadap sesama saudara, seperti hal nya kita untuk
selalu menyayangi dan mengasihi orang tua kita sendiri.
2.6. Cinta Terhadap Diri Sendiri
Memang tidak ada
artinya jika kita hanya mencintai keluarga dan hanya sesama saudara saja kalau
arti cinta itu sendiri tidak kita tanamkan dalam diri kita, cinta memang
perasaan yang tumbuh alami dari dalam diri manusia dan rasa cinta pun ialah
perasaan yang diarahkan pada dirinya sendiri atau cinta diri (self love). Sebagaimana
Allah selalu cinta dan senang terhadap orang yang selalu cinta pada dirinya
sendiri, begitu pun keluarga dan sesama saudara/i-nya selalu dijaga, disayang
dan dicintai bagaimana dengan dirinya sendiri sudah pasti selalu dijaga dan
dirawatnya dengan baik dari hal-hal yang tidak disukai dan dibenci oleh Allah.
Menjaga
dan merawat diri sendiri merupakan suatu keindahan dalam diri manusia baik dari
dalam maupun dari luar dirinya itu sendiri. Keimanan pun juga merupakan hasil
dari manusia yang telah menjaga dan merawat dirinya dengan sebaik-baiknya dan
dengan penuh rasa sayang dan cinta untuk merawat dirinya sendiri, tetapi cinta
terhadap diri sendiri tidak baik jika perasaan cinta di dirinya terlalu
berlebihan karena akan menjadikan manusia itu sendiri memiliki sifat yang egois
dan rasa keras kepala yang sangat tinggi, dan juga akan menjadikan manusia itu
sendiri memiliki sifat dan sikap acuh dan tidak perduli sesama saudaranya,
karena manusia yang seperti itu akan lebih mementingkan dirinya sendiri
dibandingkan rasa terhadap sesama saudaranya.
Maka
hanya kita yang bisa mengendalikan diri kita sendiri dalam hal-hal yang tidak
baik untuk diri kita maupun sesama saudara kita, dan yang terpenting cara kita
untuk bagaimana selalu menjaga, mengontrol serta mengendalikan perbuatan baik
sikap atau sifat yang baik ataupun tidak baik untuk dilakukan oleh manusia.
Serta
cara bagaimana untuk selalu memperbaiki diri sendiri yang akan menjadikan
seorang pribadi yang berbudi, yang tidak hanya mencitai dirinya sendiri tetapi
juga mencintai semua orang lain dengan cara yang sama atau dengan cara yang
adil.
3. Kesimpulan
Pada dasarnya
manusia memang sangat membutuhkan dan memerlukan rasa cinta dan kasih untuk
merasakan apa arti dari cinta dan kasih tersebut agar mereka bisa untuk selalu
cinta baik terhadap sang pencipta, keluarga, sesama saudara maupun dirinya
sendiri karena hal ini penting untuk manusia menghargai serta menghormati yang
berada disekelilingnya, dan lebih mementingkan apa yang pantas untuk
dipentingkan bukan mementingkan yang tidak pantas dipentingkan dalam hidupnya,
seperti yang sudah dibahas oleh penulis bahwa kalangan masyarakat terutama
dikalangan remaja atau pelajar untuk selalu ingat dan lebih mementingkan Allah
dan keluarganya dibandingkan social media yang berupa gadget atau social media
lainnya yang tidak perlu digunakan sampai berlebihan atau disebut dengan terlalu
mengikuti jaman dan teknologi yang ada.
Teknologi
memang sudah hebat dan canggih tetapi budaya yang ada dilingkungan
masyarakatnya tidak boleh sampai hilang karena adanya teknologi yang semakin
hebat dan canggih, untuk itu kita harus selalu bisa menghargai dan menjaga
budayanya, yang paling terpenting ialah budaya terhadap agama, karena dengan
budaya atau dengan kebiasaan ini kita bisa lebih untuk mencintai dan mengasihi
baik terhadap keluarga, sesama maupun dirinya sendiri.
4. Daftar Pustaka
1.
M. Habib Mustopo, 1989, Manusia dan Budaya. Kumpulan
essay. Ilmu Budaya Dasar, Usaha Nasional,
Surabaya – Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar